Cici's Wishes (4)


Cici semakin cemas tentang Falia

"Tao, kita harus segera melaporkan ke Orang Tua Falia!" kata Cici tegas, Tao diam saja.
"Kalau kena marah gimana..???" tanya Tao masih ragu, Cici memelototi Tao, Tao lagsung merinding.

Cici, dan Tao segera melapor ke Orang Tua Falia. "Apa....!?" tanya kedua Orang Tua Falia.
"Iya Tante, kami gak tau sama sekali dimana Falia, tapi kami curiga dengan Bapak yang membawa karung di pasar.." kata Tao sambil meremas tangannya.
"Duh, Gimana sih Cici sampai-sampai Falia bisa hilang???" tanya Nenek Cici marah, Cici hanya bisa tertunduk sedih.
Tao melihat Cici sedih. "Nenek Cici, Cici sama sekali tidak berbuat apa-apa" kata Tao memberitau.
Nenek Cici menengok. "Falia saja yang datang duluan, dan akhirnya tersesat.." kata Tao berusaha membuat Nenek Cici tidak begitu marah.
"Tapi Tao, Kita akan mencari berdua?" tanya Cici merinding, Tao mengangguk,.
"Tante, Kami minta maaf ya.. Kami mau segera mencari Falia" kata Tao, kedua Orang tua Falia hanya bisa mengangguk dengan cemas.
Cici segera meminta izin ke Neneknya. Sayangnya Cici tidak diperbolehkan pergi untuk mencari Falia.
"Nenek khawatir Cici kenapa-napa, apalagi sampai seperti F-" belum selesai Nenek mengomong, Cici sudah keluar rumah bersama Tao.

"Cici, sasaran utama Kita adalah Bapak yang membawa karung tadi" kata Tao, membuat Cici tidak jadi memakan coklat batangan yang Dia ambil sebelum keluar rumah.
"Serius!?" tanya Cici kaget sekaligus ketakutan, Tao tidak menjawab. Cici menyenggol Tao yang sedang memegang Handphone sambil mendengus kesal.
"Ayam! Eh ayam kan jadinya" kata Tao kaget, Cici tertawa terbahak-bahak.





Komentar

  1. Wah... Kak Agna sama Maryam bikin blog bareng ya?
    Btw, lanjutin dong... penasaran nih.... #terlalukepo

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer